Kelenteng Sam Poo Kong – Wisata Sejarah Tempat Pendaratan Laksamana Cheng Ho di Semarang

Semarang sudah lama dikenal dengan akulturasi budayanya yang kental. Salah satu buktinya adalah Kelenteng Sam Poo Kong yang menjadi destinasi wisata sejarah yang populer di Kota Semarang. Tempat ini pun menjadi salah satu titik awal yang sangat penting bagi keberadaan warga etnis Tionghoa yang kini bermukim di Semarang.

Kelenteng Sam Poo Kong ini juga disebut dengan nama Gedung Batu. Alasannya, karena bentuknya memang mirip dengan sebuah gua batu yang ada di bukit batu besar. Di dalam gua tersebut pun terdapat sebuah mata air yang konon tidak pernah kering. Masyarakat Tionghoa percaya kalau mata air tersebut merupakan petilasan dari Laksamana Zheng He atau yang juga dikenal dengan nama Cheng Ho.

Kelenteng Sam Poo Kong
by Tifa Thiara

baca juga: Lawang Sewu Semarang – Wisata Terpopuler, Angker, dan Paling Misterius di Jawa Tengah

Keberadaan kelenteng ini memang tidak bisa lepas dari keberadaan seorang Cheng Ho. Menurut catatan sejarah, Cheng Ho memang sosok yang beragama Islam. Namun di sisi lain, warga Tionghoa menganut ajaran leluhur yang sangat kuat. Untuk itulah, mereka pun membangun kelenteng ini di atas petilasan tersebut.

Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong Semarang

Kabarnya, Cheng Ho menjejakkan kakinya pertama kali ke petilasan tersebut pada abad ke 15 Masehi. Pada saat itu, Laksamana Cheng Ho memang memimpin ekspedisi ke tanah Jawa. Namun, di tengah perjalanan ternyata ada beberapa prajuritnya yang menderita penyakit. Dengan kondisi tersebut, Cheng Ho pun akhirnya memutuskan untuk menuju aliran sungai yang disebut Sungai Kaligarang.

Kelenteng Sam Poo Kong
by NDue ‘Rini Astuti Handayani’

Di sini, dia akhirnya singgah ke sebuah desa bernama Simongan. Di desa ini, Cheng Ho menjumpai sebuah gua yang kemudian dijadikan sebagai lokasinya untuk bersemedi serta beribadah. Cheng Ho pun sempat menetap di desa ini selama beberapa waktu. Terutama dalam rangka untuk menyembuhkan wabah penyakit yang menimpa pasukannya. Konon, saat itu terdapat sebuah patung Cheng Ho yang dibangun di gua petilasan.

baca juga: Cimory On The Valley Semarang – Wisata Lengkap, dari Edukasi hingga Kuliner

Menurut laporan yang ada, kuil asli Sam Poo Kong hancur pada tahun 1702. Hingga akhirnya, masyarakat setempat membangun kembali kelenteng ini pada tahun 1724. Lokasi dari gedung kelenteng ini pun sempat berganti kepemilikan beberapa kali. Hingga akhirnya, kelenteng ini pada tahun 1924 secara resmi berada di bawah kepemilikan Yayasan Sam Poo Kong.

Kelenteng Sam Poo Kong
by IAM.14N

Selanjutnya, di tahun 1937, terdapat proses renovasi untuk memperbaiki gedung yang sudah tua. Renovasi serupa pun kembali dilakukan pada tahun 1950. Terakhir, renovasi dilaksanakan pada rentang antara tahun 2002 hingga 2005.

Desain Arsitektur Kelenteng Sam Poo Kong Semarang

Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri dari lima kuil, di antaranya adalah Sam Poo Kong yang merupakan kelenteng tertua, Tho Tee Kong, Kyai Mudi, Kyai Jangkar, serta yang terakhir adalah Kyai Cundrik Bumi. Kelenteng tersebut hadir dengan desain arsitektur yang memadukan antara budaya Jawa dengan Tionghoa.

Kelenteng Sam Poo Kong
by Widu

Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Kelenteng Sam Poo Kong Semarang

Kelenteng paling terkenal di Semarang ini berlokasi di Jl. Simongan Raya No. 129, Semarang. Berada tidak jauh dari Simpang Lima Semarang. Para pengunjung pun bisa datang ke tempat ini pada rentang waktu antara pukul 06.00 hingga 23.00 WIB. Mengenai tiket masuknya, para wisatawan akan dikenakan biaya sebesar Rp3 ribu per orang. Khusus untuk masuk ke area ibadah, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp20 ribu.